Kamis, 02 Juni 2011

LAPANGAN PEKERJAAN DESAINER GRAFIS


Bagi Desainer Grafis yang tertarik bekerja di suatu lembaga / perusahaan, di bawah ini adalah beberapa lapangan pekerjaan yang dapat menjadi pilihan.

Perusahaan Periklanan / Advertising Agency
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam periklanan: merancang strategi komunikasi sebuah merek, me-layout iklan di berbagai media (contoh: majalah, surat kabar, billboard, website, TV), fotografi, tipografi, ilustrasi.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan creative director, art director, copywriter, fotografer dan illustrator.
Creative Director: kepala tim kreatif dimana Art Director dan Desainer Grafis termasuk di dalamnya,
Art Director: pengarah segi design, umumnya dipegang oleh seorang berlatar belakang pendidikan desain grafis.
Copywriter: penulis naskah / konten berupa teks, yang bertujuan untuk promosi / informasi.


Branding Agency / Branding Consultant
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam branding: merancang strategi identitas dan komunikasi serta visual brand, merancang logo dan identitas lainnya, membuat buku pedoman identitas, menerapkan logo dan identitas visual lainnya ke dalam berbagai media. Contoh: dari kartu nama, kop surat, website, sampai ke desain produk dan kemasan (packaging), seragam karyawan, interior, arsitektur, mobil, pesawat terbang).
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan: tim konsultan branding / branding expert yang terdiri dari ahli riset, bisnis, marketing, sosial budaya dan lainnya, juga dengan tim visualisasi / implementasi: copywriter, fotografer, illustrator,  programmer, desainer interior, arsitek, kontraktor, desainer produk, dan berbagai pihak lain.
Desainer grafis yang menekuni bidang ini biasa disebut dengan desainer branding.


Graphic Design Agency / Graphic House
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis di Graphic Design Agency hampir sama dengan branding agency, bedanya ruang lingkup Graphic Design Agency biasanya lebih spesifik. Masing-masing agency memiliki fokus keahlian, misalnya di bidang desain kemasan / packaging, desain komunikasi perusahaan, desain publikasi, desain promosi, desain multimedia, desain web dan lainnya.


Perusahaan Penerbitan / Publication Company
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam bidang penerbitan: merancang strategi komunikasi maupun visual berbagai media (contoh: buku, majalah, tabloid, surat kabar), me-layout cover dan isi, fotografi, tipografi, ilustrasi, infographic. Juga merancang materi promosi media tersebut: brosur, poster, iklan, banner, dan lain-lain.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan penulis, copywriter, fotografer, illustrator.


Percetakan & Digital Printing
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis di Percetakan umumnya: mempersiapkan desain mentah dari klien menjadi siap cetak, antara lain: mengoperasikan software dan hardware dalam kaitan dengan warna, font, film, pelat, kertas, dan lain-lain.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan operator mesin, pihak perusahaan kertas.
Saat ini, antara jenis instansi dan area pekerjaannya semakin tidak jelas batasannya, misalnya banyak advertising agency yang juga menerima pekerjaan logo atau percetakan yang menerima pekerjaan mendesain iklan.

Web / Software Development Company
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam bidang web dan interface design: merancang konsep, struktur, navigasi, dan penampilan situs web, blog, software, information kiosk, mesin ATM, dan lainnya. Contoh: desain halaman web, banner, button, animasi flash, dan lain-lain.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan copywriter dan programmer.


Perusahaan Film & Stasiun TV
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam bidang perfilman & TV: merancang konsep visual, story board, title & credits, special effect, trailer, juga properti, stage design (background dan panggung), sampai materi promosinya: poster film, iklan, spanduk dan lainnya.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan produser, sutradara, penulis naskah, kontraktor dan berbagai pihak lain.


Game Development Company
Aktivitas yang berhubungan dengan desain grafis dalam bidang Game: merancang konsep, peraturan dan sistem game, karakter, setting lingkungan, sampai materi promosinya: poster film, iklan, spanduk dan lainnya.
Dalam bidang ini biasanya desainer grafis bekerjasama dengan produser, sutradara, penulis naskah, programmer, interface designer, animation designer, sound designer, dan lain-lain.


Di perusahaan manapun
Desainer grafis dapat bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan manapun yang memerlukan jasanya. Contohnya di Bank, biasanya membutuhkan desainer untuk merancang formulir-formulir, desain kartu ATM dan kartu kredit, surat-surat tagihan dan amplopnya, brosur, iklan, poster untuk produk, dan lain-lain.
Di tempatnya bekerja, desainer grafis bekerjasama dengan berbagai departemen dalam perusahaan itu.


Di lembaga pendidikan
Desainer grafis dapat meniti karier di lembaga-lembaga pendidikan, baik sebagai pengajar tetap maupun paruh waktu. Terutama di jurusan yang biasanya berkaitan dengan desain grafis, contohnya: Desain Komunikasi Visual, Ilmu Komunikasi, Teknologi Informatika.



Perancang Lambang Garuda Pancasila yang Terlupakan

Siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.

Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.

Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar - karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.

Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.

Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.

Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.

Sabtu, 09 April 2011

4 Mitos Terbesar Jurusan Desain Grafis


Jurusan yang paling populer di awal tahun 2000-an, dan masih booming hingga saat ini. Tak heran, banyak juga mitos dan distorsi informasi tentang jurusan ini, yang sering mengakibatkan tidak di setujui oleh orang tua, telat sadar kalau salah jurusan di tahun ke 2 atau ke 3 dan bahkan di cap sebagai pilihan terakhir, setelah pilihan pertama gagal. Benarkah begitu?

1. Kerjanya Hanya Gambar Melulu.

Mitos ini tidak sepenuhnya salah, memang benar kebanyakan anak desain 80% pasti menggambar (baik manual atau digital), namanya juga sekolah komunikasi visual. Hanya yang salah kaprah di kalangan awam adalah jurusan desain kerjaan nya hanya menggambar, melukis, hobi!. Sehingga tidak heran kalau banyak klien yang merasa dirinya lebih “pintar” dari sang desainer.
Yang sebenarnya adalah, sebelum menggambar atau bervisual, setiap desainer harus mempunyai dasar yang kuat tentang mengapa dia menggambar atau menghasilkan karya yang seperti itu, nah inilah inti dari desain grafis (konsep dan ide). Visual/Gambar hanya bagian dari kerja keras berpikir kreatif.

2. Gampang
Yang satu ini sangat populer sekali, karena hanya menggambar saja, tentu gampang bukan? semua orang juga bisa, hey bahkan anak kecil juga bisa kok!. Jujur, saya juga berpikir seperti itu dulu sewaktu ingin mengambil jurusan desain grafis (karena kurangnya informasi pada saat itu), dan ternyata setelah kuliah beberapa bulan, baru terasa bahwa saya ternyata salah kaprah, sungguh tidak semudah itu. Banyak hal lain yang harus di pikirkan seorang desainer, selain harus bagus secara visual, harus juga sesuai dengan target yang di tuju, unik, mudah di ingat, dan lainnya.

3. Santai

Karena gampang, maka sekolahnya pasti santai kan? Tinggal menyalurkan hobi menggambar kita dan tugas selesai, asyik sekali. Yang belum banyak orang tahu adalah dalam 1 minggu bisa ada 4-5 tugas yang berbeda, mulai dari gambar manual sampai mock-up print yang menggunakan komputer, dan jika itu belum cukup, waktu kumpul tugas-tugas itu berdekatan. Jadi, masih mau bilang anak desain itu santai-santai saja?. Memang ada sih beberapa yang terlihat santai, tapi percayalah, kalau kamu bertemu anak desain yang santai, 90% itu karena dia malas mengerjakan tugasnya (atau mungkin sudah terlalu stress kebanyakan tugas?).

4. Masa Depan Kurang Terjamin

3 Mitos di atas cukup bagi orangtua kamu untuk tidak menyetujui pilihan kamu untuk masuk jurusan desain grafis. Tetapi seperti kita tahu, di jaman sekarang ini orang membutuhkan kreatifitas, dan menurut saya jurusan desain grafis adalah salah satunya yang bisa memfasilitasi dan mengasah cara berpikir kita ke arah itu. Dan juga satu hal yang unik di jurusan desain adalah, desainer grafis dapat berdikari alias memulai usahanya sendiri, bahkan sewaktu desainer itu baru lulus kuliah. Memulai karir/usaha sendiri sejak dini tidak akan pernah salah, malah akan memperkaya pengalaman.
Percayalah kalau kamu belajar desain dengan sungguh-sungguh, peluang di dunia kerja dan dunia usaha akan terbuka lebar sekali, jadi jangan takut lagi kalau di bilang masa depan kita tidak terjamin.

Senin, 29 November 2010

Belajar Desain Lewat Website


Belajar Online sudah menjadi salah satu metode belajar yang berkembang saat ini. Selain efisien, metode ini juga biasanya tidak memerlukan biaya.

Oleh karena itu, saya ingin berbagi beberapa link website yang biasanya di kunjungioleh para desainer  untuk belajar ilmu desain, tutorial, tips maupun mencari inspirasi. :)

Tidak diragukan lagi, web yang satu ini memang salah satu web favorit para insan kreatif. Sampai-sampai diterbitkan bukunya, The Smashing Book. Tertarik membeli? :)

Selain membahas tentang desain grafis, blog yang merupakan bagian dari UPrinting.com ini juga membahas seputar branding dan marketing.

Blognya Sang Master Ilustrator Ryan Putnam (aka Rype) ini berisi tutorial-tutorial Illustrator beserta tips-triknya.

Web yang satu ini memfokuskan diri pada tutorial-tutorial Illustrator, sehingga bisa menjadi tempat yang bagus untuk belajar Illustrator.

Salah satu bagian dari Tutsplus.com yang membahas seputar dunia vektor.

Bagian dari Tutsplus.com juga yang membahas seputar photoshop

Blog desain yang sudah tergolong veteran tetapi tetap menyajikan ilmu dan info yang fresh.

Salah satu blog desain dengan tutorial-tutorial yang bagus. Tetapi bagi anda yang masih menggunakan Adobe CS3, mungkin akan sedikit kebingungan karena tutorial-tutorialnya sudah menggunakan Adobe CS4.

Berisi tutorial, tips dan trik seputar desain ditambah dengan pembahasan projek-projek yang ditangani sang pemilik, Chris Spooner.

Blog desainer bernama Nick La ini juga banyak terdapat tutorial, terutama untuk Illustrator.

Seperti namanya, web ini untuk para pecinta Photoshop. Kelebihannya, web ini biasanya mengumumkan even-even kompetisi desain yang dapat kita ikuti. :)

Berisi informasi, tutorial, inspirasi dan juga interview dengan para insan kreatif terkenal.

Blog desain dengan desain minimalis ini juga membahas seputar dunia photoshop.

Blog desain lokal milik Richard Fang ini merupakan salah satu favorit saya. Pembahasan yang bagus disertai dengan gaya bahasa yang gampang dimengerti. :)

Last but not least, blog desain lokal yang membahas seputar informasi dan even-even desain di tanah air.




Rabu, 24 November 2010

Desainer Grafis Itu?

Percaya atau tidak, profesi desainer grafis mengharuskan kita untuk menguasai banyak hal. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan seorang desainer grafis adalah seseorang yang multi-talented. Dan hal tersebut harus diakui melihat apa saja yang bisa mereka lakukan.

Ok, here we go, Desainer Grafis itu....

Seniman yang Kreatif
Sudah pasti seorang desainer adalah seorang seniman juga. Maksud seniman disini bukan hanya sebagai seniman yang ekspresif, tetapi juga komunikatif yang dengan segala kekreatifannya sehingga audiens bisa menerima apa yang disampaikan dengan tepat.

Penemu yang Inovatif
Desainer adalah penemu. Mereka menemukan berbagai macam solusi visual untuk sang klien. Klien yang berbeda pastinya membutuhkan solusi yang berbeda juga. Oleh karena itu, desainer adalah penemu yang inovatif, yang terus-menerus berusaha untuk menemukan solusi-solusi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Konselor yang Terpercaya
Seorang desainer juga harus bisa menjadi tempat 'curhat' bagi sang klien tentang masalah visual yang dihadapinya. Dan anda boleh yakin kalau 'curhatan' anda tidak akan bocor ke tangan siapa pun (tentu saja anda ingin berhadapan dengan desainer yang berkredibilitas).

Sejarahwan yang Imajinatif
Desainer merupakan seorang sejarahwan. Mereka mempelajari sejarah berdirinya suatu perusahaan, menelaahnya, dan kemudian memvisualkannya sehingga menjawab keinginan klien.


Filsuf yang Modern
Sudah sering melihat logo nike atau adidas dengan segudang filosofinya? Yap, itu juga merupakan hasil pemikiran seorang desainer grafis dan boleh dibilang pemikiran seperti itu merupakan salah satu faktor penting untuk menjadi seorang desainer.

Marketer yang Cerdas
Seorang desainer harus memahami market. Alasannya, kalau desainer tidak memahami target market yang dituju, ide dan pesan yang ada tidak dapat dikomunikasikan dengan benar. Contoh paling simpel, apa jadinya kalau Starbucks yang notabene ditujukan untuk kalangan pebisnis menggunakan icon Sally seperti pada Sour Sally? Mungkin audiens akan mengira Starbucks sudah berubah orientasi menjadi toko minuman untuk anak-anak.

Presenter yang Persuasif
Bagaimana mungkin klien akan tertarik dengan hasil kerja desainer kalau ia tidak bisa mempresentasikannya dengan baik. Oleh karena itu, seorang desainer juga seorang yang persuasif dalam hal meyakinkan kliennya.

Narator yang Komunikatif
Desainer adalah narator. Mereka menceritakan hal-hal yang terdapat dalam hasil visual mereka kepada audiens. Dan uniknya, desainer tidak perlu menceritakannya secara verbal, melainkan hanya mengandalkan elemen-elemen visualnya.


Masih berpikir kalau menjadi desainer grafis adalah hal yang mudah? Silahkan berkomentar. Semoga bermanfaat. :)